Workshop Nasional PARI di Banjarmasin

Workshop Nasional PARI di Banjarmasin Dihadiri Peserta dari Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Sulawesi

Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Gelar Workshop Radiologi Nasional di Hotel G’Sign Banjarmasin, Jumat (30/8/2019).

Workshop yang dibuka oleh Gubernur Kalsel diwakili Asisten Administrasi Umum Pemprov Kalsel, Heriansyah ini dihadiri 105 peserta dari Pengurus dan Anggota Pengurus Daerah (Pengda) PARI dari Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Ketua Umum PARI Pusat, Sugiyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi dan Ketua Pengda PARI Kalsel, Imam Muttakim juga hadir pada pembukaan workshop.

Workshop Nasional yang pertama kali digelar di Banjarmasin ini mengangkat tema Emergency Radiologi, Nilai Kritis, Dosis Radiasi Pasien dan Aplikasi STR 2.0.

Dijelaskan Sugiyanto, Workshop Nasional digelar untuk terus tingkatkan kemampuan dan kompetensi para Radiografer di Indonesia.

Apalagi menurutnya perkembangan teknologi di dunia Radiologi dengan sangat cepat berkembang yang bisa saja sebabkan seorang Radiografer jauh ketinggalan dari sisi kompetensi jika tidak tingkatkan kemampuan hanya dalam dua atau tiga tahun.

Kemampuan dan kompetensi Radiografer yang distandarkan melalui uji kompetensi dinilai sangat penting dan vital dalam membantu akurasi dan ketepatan diagnosa pada pasien.

“Teknologi Radiologi sangat cepat berkembang, tapi jika man behind the gun kurang berkapasitas tentu kemajuan teknogi tidak akan bermanfaat maksimal,” kata Sugiyanto.

Hingga saat ini kurang lebih ada 1.300 Radiografer yang sudah lulus uji kompetensi dan mengabdi di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

Jumlah tersebut diakui Sugiyanto memang belum ideal, dimana kebutuhan akan Radiografer di Indonesia yang setidaknya sebanyak 1.800.

Hal ini menunjukkan profesi Radiografer adalah profesi yang masih sangat dibutuhkan di Indonesia.

Begitu pula di Provinsi Kalsel, dari lima Pengurus Tingkat Kabupaten yang ada di Kalsel, baru ada sebanyak 200 Radiografer yang teruji kompetensi dan tergabung di Pengda PARI Kalsel.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalsel. Seperti disampaikan Heriansyah, kemampuan sumber daya manusia Radiografer sebagai paramedis harus terus relevan dengan kemajuan teknologi.

“Makin maju teknologi makin baik hasil Radiologi, tapi aspek SDM sangat penting untuk terselenggaranya pelayanan Radiologi yang profesional demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” kata Heriansyah.

Kadinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi juga menyoroti salah satu tema Workshop yaitu terkait surat tanda registrasi (STR).

Persyaratan STR bagi Paramedis menurutnya semakin penting dewasa ini seiring dengan makin kritisnya masyarakat.

“Menjaga profesionalisme tentu paramedis harus miliki STR, apalagi masyarakat yang makin kritis paramedis harus paham betul apa tugas dan kewajibannya serta hak pasien,” kata Machli.

Menurut Imam Muttakim, para peserta workshop rencananya akan ikuti rangkaian kegiatan selama tiga hari di Kota Banjarmasin.

Pada hari terakhir, peserta juga akan diajak nikmati wisata dan kuliner di Kota Seribu Sungai.

Author: hsiitpari@gmail.com

Perhimpunan Radiografer Indonesia

Tinggalkan Balasan