Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Bapak Soekarno pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) di Jakarta, pada tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila diambil dari nilai-nilai yang didasarkan pada pengalaman nyata, pengalaman akal serta pengalaman religius bangsa Indonesia.
Konsep Pancasila bukan saja karena intisari dari nilai-nilainya memiliki akar yang kuat dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, tetapi nilai-nilai yang melekat di dalamnya dapat melewati sekat-sekat subjektivitas dari sebuah peradaban dan waktu.
Pancasila bukan hanya sekedar sebatas konsep ideologis, tetapi sekaligus menjadi sebuah konsep etis.
Pengakuan oleh negara bahwa Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan bersumber dari Pidato Soekarno diperkuat melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila.
Yang menyatakan bahwa Pancasila sejak kelahirannya tanggal 1 Juni 1945 melalui pidato Soekarno, rumusan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila, menjadi landasan hukum untuk melaksanakan pembangunan nasional dan menegakkan wujud 3 (tiga) cita-cita Bangsa Indonesia yaitu:
(1) Pembentukan satu Negara Republik Indonesia yang berbentuk Negara Kesatuan dan Negara Kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke;
(2) Pembentukan satu masyarakat adil dan makmur materiil dan spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(3) Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Negara Republik Indonesia dengan negara lain di dunia atas dasar saling menghormati dan ikut menciptakan ketertiban dunia.
Dikutip dari Buku “Mengapa Harus Pancasila” diterbitkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia di Jakarta, tahum 2019.
Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni
===
Pengurus Pusat Perhimpunan Radiografer Indonesia 🌐pari.or.id 📩mail@pari.or.id 📲@PARI_Pusat
